Monday, July 18, 2011

Scent of a Woman (1992)

"Scent of a Woman" merupakan sebuah film drama ditahun 1992 yang disutradarai dan diproduseri oleh Martin Brest. Film yang skenarionya ditulis oleh Bo Goldman ini diadaptasi dari novel berjudul Il buio e il miele (The Darkness and the Honey) karya Giovanni Arpino. Film ini dibintangi oleh Al Pacino, Chris O'Donnell, James Rebhorn, Gabrielle Anwar dan Philip Seymour Hoffman, dan dirilis pada tanggal 23 Desember 1992 oleh Universal Studios. Film ini juga merupakan remake dari film Italia berjudul Profumo di donna (1974) yang disutradarai oleh Dino Risi.

Al Pacino telah memperoleh Oscar untuk kategori Aktor Terbaik, dan film ini dinominasikan untuk kategori Sutradara Terbaik, Film Terbaik dan Skenario Adaptasi Terbaik. Tidak salah jika ada orang yang mengatakan bahwa film ini telah menjadi film klasik atau film yang enak ditonton sepanjang masa. Ini sebuah prestasi luar biasa, karena lazimnya sebuah film baru dikategorikan sebagai film klasik. Pacino memerankan seorang letnan kolonel buta yang sangat berprinsip dan berwatak keras. Kecuali Pacino, yang meninggalkan kesan mendalam adalah aktor muda O'Donnell, sebagai Charlie Simms, seorang pelajar di sebuah sekolah asrama gila hormat di bagian timur Amerika. Permainan yang ditunjukkan O'Donnell hebat, sering disebut-sebut sehebat permainan Christian Slater saat mendampingi Sean Connery dalam Name of the Rose (1986). Sebagai anak muda yang mengutamakan mencari uang dibanding menikmati hiburan Thanksgiving, Charlie memperlihatkan kepada penonton bahwa ia seorang anak berbakti. Apalagi mengingat pekerjaan sambilannya sukar, tak menentu, dan kadang kelihatan berbahaya.

Sebagai tokoh yang telah kehilangan penglihatannya, Letkol Frank Slade sering kelihatan galak mengerikan. Tapi dengan segala kesabaran dan penuh pengertian, Charlie mendampingi dan melayani Frank, sehingga diakhir film terjalin kasih sayang antara keduanya. Yang paling menggetarkan adalah ketika Frank membela Charlie di forum sekolah, terutama terhadap serangan guru angkuh, Mr. Trask yang diperankan oleh James Rebhorn. Kecuali O'Donnell, Gabrielle Anwar pun mencuri perhatian penonton sebagai Donna, gadis yang ditemui Charlie dan Frank di sebuah restoran yang sedang menunggu kekasihnya dan diajak berdansa oleh Pacino. Untuk mengenang jayanya yang dirasakan segera akan berakhir, Frank mengajak Charlie dalam perjalanan kelas pertamanya dan menginap di hotel mewah Waldorf Astoria di New York. Si anak muda diajak bertamu ke rumah keluarga Frank, dan dalam kesempatan ini terjadi insiden yang menempatkan Frank dalam kedudukan yang sama sekali tidak menyenangkan atas kedatangannya.

Ternyata hanya sedikit sekali orang yang dapat memahami si opsir buta. Apalagi menjadi dekat dengannya. Melihat Frank adalah melihat seorang tegar yang angkuh dan tak mudah diajak berkawan. Orang ini menjaga jarak dan tak ingin kelihatan sebagai seorang lemah dan dapat menderita. Yang menakjubkan, Charlie lah yang melihat semua penderitaan Frank. Pada saat-saat Kolonel hendak bunuh diri dengan pistol, pria muda ini yang mencegahnya. Siapa sangka, Frank muncul sebagai malaikat penolong pada saat hari esok Charlie akan diusir oleh Trask. Gaya permainan yang ditunjukkan Pacino, termasuk volume suara dan intonasi ucapan, sering kali kedengarannya seperti orang marah, begitu melekat, sehingga masih terlihat dalam beberapa film yang dibintanginya setelah film ini. Film berdurasi 157 menit, tapi tidak terasa bertele, sekalipun mau tidak mau, ada penonton yang merasa Pacino over-acting di berbagai kesempatan.

No comments:

Post a Comment